Pages

Jumat, 10 Desember 2010

Vocaloid fanfiction 7

Moshi-moshi minna-san ^^
Wah lama nggak update fic ini maaf ya teman-teman soalnya aku lagi sibuk belakangan ini. Lagi pula belakanganini kamar mandi tak kunjung memberiku ide ==” *plak!author gaje
Yah makin lama males berbasa basi ria…kali ini aku sertai lyric lagu “kokoro kiseki” hanya buat Menuhin cerita *nggak KEREatif haha… XD
Yo~ cekidot…special wat sahabat-sahabatku…maaf aku hobi ngedongengin kalian J

Disclaimer           : masih belum diketahui karena si author malas mencari disclaimernya HAHA*plak
Genre                   : romance,school life
Warning               : Typo,POV dan banyak lagi *ketahuan nih author nggak tau istilah-istila fic ckckck

Twins inlove
Chapter 7. Miracle Heart


Pagi hari di vocaloid school
Suasana pagi yang nyaman dan tentram, daun-daun nampak masih basah oleh tetes-tetes  embun dan udara yang dingin serta bias-bias cahaya matahari pagi yang cerah tak lupa nyanyian burung-burung yang terdengar seakan sedang saling beradu nada. Pagi ini sungguh indah, tetapi apakah hal-hal yang akan terjadi hari ini juga akan indah? Entahlah, tak ada orang yang dapat menebak.
Dua buah kaki kecil yang telah rapi dengan sepatu hitamnya sedang melangkan setapak demi setapak. Melintas jalan-jalan penuh kerikil, sesekali kaki ini juga melangkah menuju tanah berumput. Terus melangkah kedua kaki mungil ini mengantar sebuah tubuh kecil. Tubuh seorang gadis dengan rambut pirang pendeknya.
Iya sosok ini, sosok seorang gadis bernama Kagamine Rin. Seorang gadis yang menjalani hidupnya untuk bersenandung. Seseorang yang karena impiannya menjadi seorang penyanyi terkenal harus berusaha keras meruntuhkan sebuah hati. Hati yang sangat kokoh seperti ribuan beton telah mengepungnya. Hati yang entah kapan bisa diluluhkan. Hati yang bahkan pemiliknya sepertinya tidak paham kenapa hati tercipta?atau bahkan tak mengerti apa fungsi hati?dimana letak hati?kenapa manusia mempunyai hati?
Sungguh manusia yang menyedihkan. Itulah yang selalu dirasakan Rin. Itulah yang selalu dicemaskannya dari seseorang. Seseorang yang mengubah langkah Rin, seseorang yang membawa Rin satu langkah lebih dekat dengan impiannya. Balas budi yang Rin pikirkan adalah mengubah jalan pikiran seseorang itu, seseorang yang sekarang sedang duduk bersandar dibawah sebuah pohon dengan secarik kertas yang sedang ia baca.
Rin sedikit memperlambat langkahnya. Bola mata birunya menatap seseorang dihadapannya. Sosok tubuh dengan rambut pirang seperti dirinya namun lebih pendek. Sedikit mengembangkan senyumannya ia terus melangkah tanpa ragu.

“Ohayou Len-kun”sapa Rin dengan semangat tak lupa dengan senyuman berseri-seri yang ia tampilkan kepada sosok dihadapannya.

“Ohayou,”Kata sosok tubuh berambut pirang yang bernama Len.

“Hari ini Len tidak tertidur disini, tumben sekali.”kata Rin sedikit membungkukkan tubuhnya. “Eh kertas apa?”Rin heran melihat kertas ditangan Len.

“Bukan apa-apa!”kata Len dingin.

“Biarkan aku melihatnya, ayolah Len-kun…iya bolehkan…aku mohon?”searang Rin memohon merangkumkan kedua tangannya dan menampakkan mata berbinar-bianarnya membuat orang yang melihatnya tak kuat menatap wajah lugunya.

“Ah, hanya kertas biasa. Jangan berberilaku aneh dihadapanku!”bentak Len sedikit kesal karena tidak dapat menolak permohonan Rin. Ia berikan kertas yang ia pegang kepada Rin.

Rin langsung menerima kertas tersebut dan mulai dijelajahinya huruf demi huruf yang tertulis dikertas dengan mata birunya. Ia sedikit melebarkan bola matanya ketika membaca tulisan dikertas tersebut. Tidak percaya! Iya itulah yang sedang ada dipikirannya. Rin hafal kata demi kata dalam setiap kalimat di kertas tersebut. Ini kata-kata yang tak asing, kata-kata yang selalu ia lantunkan. Mungkin ini bukan lagi disebut kata tetapi sebuah lirik. Lirik sebuah lagu yang akan Rin bawakan dikelas praktik hari ini.

“Kau sedang menghafalkan lirik ini, begitukah len-kun?”tanya Rin kepada Len.

“Begitulah,”jawab Len singkat.


“Kenapa?”tanya Rin lagi seakan tak puas dengan jawaban yang len berikan.

“Tentu saja karena hari ini ada kelas praktik kan?Aku tidak bisa membiarkanmu bernyanyi sendirian. Entahlah, kenapa aku berpikir seperti itu untuk gadis payah sepertimu. Tapi aku benar-benar tidak akan melanggar kesepakatan,Rin”jawab Len sambil mulai berdiri dari posisi duduknya dibawah pohon.

“Tapi aku pikir Len-kun…A,aku pikir kau tidak akan berduet denganku hari ini”Rin sedikit menundukan kepalanya menatap kedua sepatunya. “A,aku tidak percaya, A,aku…”Rin kemudian diam kemudian melanjutkan kata-katanya. “Arigatou…Len-kun”Ia mengembangkan senyum dibibir merah mudanya. Sangat manis senyuman Rin, sontak langsung membuat pipi len merah seketika.

Dengan sigap dan cepat Len langsung meninggalkan tempat itu. Berharap Rin tidak melihat kedua pipinya yang merah tersipu.

“Ayo pergi ke kelas, sebentar lagi bel masuk berbunyi.”ajak Len tanpa menghentikan langkahnya.

“Tunggu aku!Len-kun!”teriak Rin sedikit berlari agar ia dapat mensejajarkan langkahnya dengan Len.

Diruang kelas praktik

Semua murid telah berkumpul  diruang praktik. Tak sabar, tidak percaya diri, takut semua jenis emosi bercampur menjadi satu. Betapa tidak hari ini pertama kalinya mereka melakukan praktik bernyanyi. Memang kelihatan mudah hanya berdiri dan bernyanyi. Tapi bukankah tidak semua orang beranggapan begitu tentang bernyanyi?

“Baiklah anak-anak aku akan memanggil kalian sesuai nomor urutan pasangan duet?”kata seorang guru bernama kamui dengan rambut ungunya. “baiklah nona Luka sayang tolong kau mainkan pianonya dengan baik ya?”kata Kamui-sensei pada seseorang berambut merah muda yang sudah bersiap dengan piano dihadaoannya.

“Enak saja kau panggil sayang-sayang!”Luka Nampak kesal langsung melempar sebelah sepatunya kearah kamui-sensei. Namun nampaknya gagal mengenai kamui-sensei.

“Ckck Luka myhoney, kau ini kasar sekali padaku.” Kamui-sensei menggeleng-gelengkan kepalanya.

BUK!

Lemparan sepatu Luka yang kedua sukses mendarat dengan mantap dikepala Kamui-sensei.

“Aduh!”Rintih kamui-sensei kesakitan.

“Rasakan!”runtuk Luka puas.

Semua murid hanya melihat dengan geli aksi kekonyolan gurunya. Sementara itu Rind an Len sibuk menghafal dan berlatih menyanyi. Nampak keduanya antusias, memang tidak biasa bahan sangat luar biasa melihat perubahan Len yang baru kali ini sangat antusias bernyanyi. Tapi hal inilah yang membuat rin bahagia.

“Melalui lagu-lagu dan setiap melodi yang kita lantunkan melalui itulah aku akan meruntuhkan dinding dihatimu Len-kun”kata rin dalam hati sambil menatap sosok Len.

Sepasang demi sepasang murid-murid kelas kamui-sensei mulai bernyanyi dengan pasangan duetnya. Sebentar lagi giliran Len dan Rin. Rin menatap len yang sedari tadi membisu sesudah berlatih beberapa kali dengan Rin. Apakah ada perasaan cemas,takut atau apa yang ada didalam hati Len, Rin tidak dapat menebaknya. Saat ini hanya ada satu cara yaitu menyakinkan hati Len bahwa mereka pasti dapat melakukannya dengan baik.

“Apa kau tahu Len keajaiban pertama didunia adalah dimana kita dilahirkan, dan yang keajaiban kedua adalah waktu yang kita habiskan. Tapi bukankah itu percuma tanpa keajaiban yang ketiga?”ucap rin dengan nada tenang.

“Apa?”Len heran. “Lalu apa keajaiban yang ketiga?”

“Menurutmu apa?”Rin malah bertanya kepada len.

“entahlah aku tidak tahu. Dan aku juga tidak perduli!”len sedikit kesal.

“tapi aku rasa kau harus perduli…karena aku pikir ini sangat penting.”rin tersenyum pada len.

“Hmm…baiklah. Jadi keajaiban yang ketiga itu apa?”tanya Len singkat.

Rin tersenyum kemudian berkata. “hati, yang ketiga adalah hati. Karena hatilah yang membuat kita merasakan berbagai macam emosi takut,sedih senang, marah…semua berasal dari hati iya kan?” Rin kemudian memegang tangan kanan Len dengan kedua tangannya.

“Bim…salabim…Chin..chin..pui..pui…”Ucap Rin sambil menutup kedua matanya. Len hanya diam dan merasa aneh dengan ucapan rin. “Dengan melodi mantra sihir ini maka rasa resah dan gelisah, takut dan juga tidak percaya Len akan hilang. Datanglah keberanian dan semangat san selimutilah hati Len-kun.”lanjut Rin masih menutup matanya sambil memegang tangan len.

“Kau…?”kata Len namun ia sedikit mengerti bahwa sekarang rin berusaha menghapus keraguan dalam hatinya. Memang aneh cara yang dilakukan Rin, tapi mungkin cara ini dapat menghapus keraguan dalam hati Len.

“Giliran berikutnya Len dan Rin kagamine”kata kamui sensei.

Len dan Rin sudah siap untuk bernyanyi. Sekarang dihadapan banyak mata-mata yang menatap mereka dengan tajam. Len sedikit menundukan kepalanya namun tak lama ia merasakan sebuah tangan hangat menggenggam tangannya. Ia kenal tangan siapa ini. Tangan sosok gadis disampingnya yang mencoba untuk memantapkan hatinya. Mencoba membangun sedikit keberanian dalam jiwanya mengajaknya bernyanyi dengan mantap dan tanpa rasa takut.

“Kita pasti bisa len-kun!”kata Rin lirih.

Luka mulai memainkan pianonya dan menimbulkan suara-suara lembut untuk mengiri lagu Len dan Rin.

Rin’s POV
Ichidome no kiseki wa kimi ga umareta koto,Nidome no kiseki wa kimi to sugoseta jikan
Kodoku na kagakusha ni tsukurareta ROBOTTO,Dekibae wo iu nara "kiseki"
Dakedo mada tarinai  hitotsu dake dekinai,Sore wa "kokoro" to iu PUROGURAMU
 
Saat ini aku genggam tangan Len yang dingin. Aku tak mengerti, tapi aku bisa merasakannya keraguan yang bergejolak dihati Len. Aku benar-benar bisa melihatnya. Aku tidak ingin ia seperti itu, aku ingin hati Len mantap tanpa keraguan sedikitpun.

Oshiete agetai... hito no yorokobi "kanashimi", Kiseki no kagakusha wa negau
Kunou wa tsudzuki  toki dake ga sugite yuku, Okizari no utagoe to kono "kokoro"
 
Aku tak ingin hatinya beku seperti sebuah robot. Biarkan aku mengajarimu apa yang seharusnya kau rasakan melalui hatimu selain sebuah kedinginan dan kekecewaan.

"Sono hitomi no naka utsuru boku wa,Kimi ni totte donna sonzai?"
Kare ni totte jikan wa mugen ja nai,Demo KANOJO ni wa mada wakaranai
"ANATA WA NAZE naKU NO?
 
Aku ingin kau merasakan keajaiban hati melalui setiap lirik dan melodi-melodi yang kita lantuntak bersama. Dan aku ingin kau bahagia tanpa halangan dan rintangan.

“Izinkan aku mengajarimu apa itu kegembiraan dalam bernyanyi dan apai itu perasaan yang kita rasakan dalam hati kita ketika kita bernyanyi.”

Len’s POV

FUSHIGI  KOKORO  KOKORO  FUSHIGI,Kare WA hanaSHITA  yorokoBU koto WO
FUSHIGI  KOKORO  KOKORO  FUSHIGI,Kare WA hanaSHITA  kanaSHIMU koto WO
FUSHIGI  KOKORO  KOKORO  MUGEN,Watashi NO rikai WO koETE IRU...

Aku dapat merasakan tang Rin yang menggenggam tanganku. “Apa kau berusaha menguatkan hatiku Rin?Apa kah begitu yang kau inginkan? Apa yang harus aku rasakan dengan hatiku. Setiap kali kebencian dan kesedihan selalu menenggelamkan suaraku untuk bernyanyi.”pikirku dalam hati.

Ichidome no kiseki wa kimi ga umareta koto,Nidome no kiseki wa kimi to sugoseta jikan
  Sandome wa mada nai... sandome wa mada...

“Ajari aku bagaimana menggunakan hatiku untuk bahagia. Ajari aku bagaimana aku dapat merasa bahagia saat bernyanyi. Rin aku mohon! “aku benci dengan diriku karena mulutku tak dapat mengucapkan permohonan ini padanya.

...MESSEEJI WO...  junshin SHIMASU...
...!  ...hasshin moto WA...  mirai NO...
...WATASHI...?!

“hatiku teguh karenamu Rin…terimakasih”Ucapku dalam hati sedangkan aku dan rin terus melanjutkan lagu kami

Normal POV

Ikuhyaku no toki wo koete todoita MESSEEJI,Mirai no tenshi kara no "KOKORO" kara no utagoe
ARIGATOU...  kono yo ni watashi wo unde kurete
ARIGATOU...  issho ni sugoseta hibi wo
ARIGATOU...  anata ga watashi ni kureta subete
ARIGATOU...  eien ni utau
Ichidome no kiseki wa kimi ga umareta koto,Nidome no kiseki wa kimi to sugoseta jikan
Sandome no kiseki wa mirai no kimi kara no "MAGOKORO",Yondome wa iranai yondome wa iranai yo"
"Arigatou..."

semua mata diruang praktik benyanyi tertegun mendengar suara Len dan Rin. Indah begitulah tanggapan dan reaksi mereka. Apalagi ekspresi keduanya yang begitu menghayati.
Kamui dan Luka pun dibuat kagum oleh Len dan Rin. Semua orang bertepuk tangan untuk kesuksesan Len dan Rin dalam bernyanyi hari ini.
“Kita berhasil!”kata Len dan Rin dalam hati masing-masing.

---------------------To Be CONTINUED----------------
Hore selese juga update kilat tapi lebih kilat dari pada kantor pos XD*digampar tukang pos
Spesial thanks buat teman-teman dan juga sora-senpai yang udah ingetin buat update fic.
Semoga menghibur maaf kalo rada jelek dan nggak jelas . Amin
Sayonara~

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © WULANDARI'S BLOG. Template created by Volverene from Templates Block
WP by WP Themes Master | Price of Silver