Pages

Jumat, 18 Februari 2011

Baka Greenmoon’s note (dunia nyata vs dunia nyata)

Kenapa kehidupan begitu sangat rumit? Kenapa manusia selalu bersaing dalam kehidupan? Kenapa ada rasa iri? Kenapa manusia harus mempunyai rasa dengki? Kenapa manusia saling membenci? Kenapa ada sayang? Kenapa cinta hadir dalam hati manusia? Kenapa manusia harus saling memahami?

Entahlah banyak hal yang dipertanyakan dalam kehidupan yang seperti medan perang ini. Ada banyak cobaan yang datang dari Tuhan Yang Maha Esa, sekedar ingin mengetahui apakah hamba-hamba-Nya selalu tabah dan sabar menghadapinya? Atau bahkan hamba-hambanya mendendam dan meruntuk, bahkan menyalahkan semua cobaan yang hadir dalam hidup di dunia.

Aku disini dalam hidup yang rumit, serumit rumus fisika yang tidak pernah aku pahami. Aku disini dalam senangku dan sedihku menerjang dan berlari melawan arus hidup yang kencang menghempas hatiku dalam berbagai suasana.

Siapa aku?

Aku hanyalah insan  bodoh. Prajurit perang yang lemah dalam ganasnya perang di medan perang kehidupan.

Bukankah aku selalu ingin berlari?


Tentu aku kan bodoh dan lemah. Aku ingin lari dari dunia nyata. Dunia nyata dan para makhluknya membuatku bosan dalam penderitaan. Walau banyak pula yang membuatku tersenyum senang. Dalam senangku selalu ada rasa benci dari makhluk lain. Itulah insting manusia, saat temanmu sedih maka kamu bisa sedih tapi saat temanmu senang kamu bisa lebih sedih lagi.

Kenapa begitu?

Apalah sebabnya? Tentu saja iri kan? Karena hati manusia yang berpikir buruk selalu terisi dengan prasangka yang tak jelas. Menduga-duga semaunya tanpa ingin menggenggam kebenaran.

Andai aku dapat membuat dunia fantasi?

Kadang apa yang aku lakukan bukanlah sesuatu yang aku inginkan dalam hatiku. Andai aku dapat menjadi diriku yang sesungguhnya. Diriku yang tidak dikenal orang. Diriku yang tak diketahui, aku bisa mengungkapkan keluh kesal dalam hatiku tanpa membuat suatu dengki dan amarah.

Disaat itulah aku berlari menyambut indahnya dunia maya. Dunia yang sangat luas yang tidak dapat aku ukur dengan sebuah penggaris yang selalu kubawa didalam tas sekolahku.
Dunia bebas tak terkendali. Dunia maya yang indah walau hanya sesaat.
Bukankah dunia maya yang satu ini selalu membuai kita dengan kebebasan?
Iya aku dapat berfantasi dan berimajinasi, aku adalah sutradara sekaligus aktor untuk diriku sendiri. Aku dapat menentukan apapun yang aku inginkan. Apa yang aku perankan, protagonist? Antagonis? Mana yangku pilih karena aku sutradara dan actor dalam laga.

Aku tak bisa terbuai dalam dunia palsu!

Mana yang aku inginkan dunia nyataku atau mayaku?
Aku tak dapat memilih karena aku kan insan yang bodoh dan lemah? Aku tak ingin memilih bukankah semua sama saja. Dimanapun manusia memilih dunianya. Insting bersaingnya tak akan hilang.

Entahlah, kapan manusia dapat hidup berdampingan tanpa perasaan ingin mendahuliui, ingin teristimewa.
Kapan manusia hidup dengan saling mengerti?
Aku tak tahu, Karena Greenmoon hanyalah insan  bodoh dan lemah, Greenmoon bodoh akan diam dan merimajinasi dalam keirasionalan.

* mungkin catatan ini memeng aneh dan nggak jelas  
tapi itulah kenapa aku mencatat catatan aneh ini, karena dalam ketidak jelasan masih ada suatu titik yang dapat kita lihat walau samar-samar  


0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © WULANDARI'S BLOG. Template created by Volverene from Templates Block
WP by WP Themes Master | Price of Silver