Belakangan ini cukup sibuk dan penuh akan kegiatan,nggak sempet deh otakku buat mikir kata-kata indah*gaje
Masih dengan cita-cita menjadi orang yang puitis dan berjiwa sastra tinggi yang akan terwujud jika saya rajin belajar,suka menabung,baik hati dan juga tidak sombong hahah
Padahal diary tapi nulisnya kalo sempet ckckck….
Adakah dirimu-dirimu yang baca postingan ini mau request judul postingan yang bagus???
Ya sudahlah dari tadi banyak basa basi nggak jelas hehe X3
Monggo yang minat baca,ya bacalah yang nggak minat baca nggak baca juga nggak apa-apa*pasrah mode on
Diary kedua
Sabtu, 25 September 2010
Pagi ini saat aku membuka mataku dari tidur tak nyenyakku. Aku hanya dapat melihat cahaya dari celah fentilasi kamarku yang sempit dan sederhana. Aku mulai bangun dan meninggalkan tempat tidurku. Saatku mulai aktivitasku aku hanya bisa bertanya pada diriku sendiri “Hal membosankan apakah yang akan aku dapati hari ini?”
Sungguh naïf diriku yang memnganggap hari-hari kan membosaankan setiap aku membuka mataku. Kadang aku berpikir kenapa aku harus bertanya tentang hal yang membosankan?bukankah aku bisa mengubah kalimat tanyaku menjadi “hal menyenangkan apa yang akan aku dapati hari ini?”
Bukannya aku bosan untuk hidup entah kenapa aku lebih senang hidup dalam dunia imajinasiku. Atau berkelana dalam fantasi-fantasi ketika aku menutup mataku atau bayangan imajinasi otakku ketika aku menatap sesuatu dengan pandangan kosong.
Aku tak perduli apa yang mereka pikirkan tentang diriku. Karena jika aku hayati pikiran-pikiran mereka hanya akan menyayat hatiku. Bahkan jika aku mencoba menghayati pikiran mereka tentang diriku bukankah pikiranku akan berpendapat lain. Hal-hal negative ataupun positif dari hipotesa-hipotesa otakku yang belum terbuktikan akan semakin memuncak seiring perubahan raut wajah mereka padaku.
Aku tak ingin menebak-nebak atau mencoba meramalkan karena aku tahu itu tidak ada gunanya. Mencoba menghayati hidup kebosaanan dan kekosongan ini,akankah aku merubah jalan pikirankku?akankah bosan akan berubah menjadi kesenangan dalam hidupku.
Sore ini hujan deras membasahi bumi dan kotor dan berdebu. Lalu petir menyambar-nyambar dengan suara yang keras seakan-akan langit ingin menangis dan berteriak keras agar semua manusia tahu rasa sakit yang ia miliki. Mungkin air hujan di dunia dapat reda namun air hujan dalam hatiku tak kunjung reda menggantikan mataku yang tak dapat menangis dan Petir-petir dalam hatiku tak ingin berhenti menyambar-nyambar menggantikan mulutkku yang tak dapat berteriak karena rasa kecewa dan amarah yang selalu menyelimuti hatikku.
Begitulah sungguh sangat mengecewakan,kecewa yang membuatku merasa bosan. Mungkin aku akan lupa hal-hal yang membosankan saat aku menggoreskan pensil-pensilku diatas kertas dan mulai membentuk sebuah rupa. Atau saat tanganku menari-nari diatas keyboard dan mulai melukiskan keadaan hatiku saat ini. Karena aku tak dapat bertemu diary seumur hidupku setiap hari. Akupun tak dapat mengeluh setiap malam kepada seseorang yang selalu disamping kita bahkan saat pertama kita melihat dunia. Atau aku tak dapat mengomentari setiap masakan yang beliau hidangkan dimeja makan. Atau mengeluh saat berebut acara ditelevisi dis ore hari. Aku tidak bisa merasakannya setiap hari.
Bukankah aku sangat kesepian? Jalan hidupku dan juga ketentuan nasibku tak dapat aku ubah. Bagaimanapun aku menangis dan sekeras apapun aku menjerit tak kan berubah lukisan takdir yang sudah mengikatku sebagai perjanjian hidup yang terbentuk sejak aku menatap dunia. Bukankah aku lebih baik diam dan menangis dalam hati sedangkan bibirku tersenyum dalam senang. Atau aku menjerit dalam hati sedangkan mulutku selalu berkomunikasi dengan yang lain? Berapa lama aku menunggu mengubah pertanyaan dalam hatiku setiap pagi saat aku bangun dari tidurku “Hal menyenangkan apakah yang akan aku dapatkan hari ini?”
0 komentar:
Posting Komentar